mengembangkansistem transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, antara lain: dan; pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan pemasaran. Pengadaan sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung: penguatan usaha ekonomi pertanian dan atau/perikanan berskala produktif;

Makalah ini bertujuan untuk menguji nilai-nilai kontekstual dari pengelolaan fasilitas dan infrastruktur dari perspektif Al-Hadis dan Al Qur'an dalam hal komponen perencanaan, pemanfaatan, inventaris, dan pengawasan fasilitas dan infrastruktur. Jenis metode yang digunakan adalah metode interpretasi maudhu'i tematik yang mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki satu tujuan yang bersama-sama membahas judul / topik / sektor tertentu dan mendisiplinkan mereka sedapat mungkin sesuai dengan periode penurunan harmoni dengan penyebab - karena penurunan. Hasil pertama, konteks pengelolaan sarana dan prasarana dalam penafsiran surat kabar terkandung dalam penafsiran An-Nahl 16 ayat 68-69, yaitu memetakan konsep bangunan pembagian kerja dalam menyusun infrastruktur menjadi efektif dan tepat sasaran sehingga implementasinya sesuai dengan nilainya. Kedua, perencanaan interpretasi al-Hasyr 59 ayat 18 untuk setiap individu untuk merancang persiapan masa depan mereka sehingga apa yang akan dilakukan telah dirumuskan sebagai konsepsi realisasi kegiatan. Ketiga, pemanfaatan interpretasi An-Nahl 16 ayat 5-8 adalah agar setiap manusia dapat memaksimalkan setiap sumber daya potensial yang ada baik SDM maupun SDA seefektif dan seefisien mungkin sehingga potensi yang ada pada sumber daya tersebut dapat dimaksimalkan. Keempat, inventarisasi interpretasi atas surat Al-Baqarah 2 ayat 282 tentang urgensi pencatatan sebagai bukti konkret, faktual dan otentik dalam pelaporan sehingga dapat lebih mudah saat memeriksa dan menjadi data tekstual ketika ada pertanggungjawaban dari lembaga sekolah. Kelima, pengawasan interpretasi Al-Mujaadillah 58 ayat 7 surah adalah mutlak untuk menghindari penyimpangan baik dalam hal pelaporan, kinerja dan output. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 165 MANAJEMEN SARANA DAN PRASANA PERSPEKTIF AL QURAN DAN HADIS Ari Prayoga Dewi Qorotul Kaffah Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Email Email qkaffah Abtract Makalah ini bertujuan untuk menguji nilai-nilai kontekstual dari pengelolaan fasilitas dan infrastruktur dari perspektif Al-Hadis dan Al Qur'an dalam hal komponen perencanaan, pemanfaatan, inventaris, dan pengawasan fasilitas dan infrastruktur. Jenis metode yang digunakan adalah metode interpretasi maudhu'i tematik yang mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki satu tujuan yang bersama-sama membahas judul / topik / sektor tertentu dan mendisiplinkan mereka sedapat mungkin sesuai dengan periode penurunan harmoni dengan penyebab - karena penurunan. Hasil pertama, konteks pengelolaan sarana dan prasarana dalam penafsiran surat kabar terkandung dalam penafsiran An-Nahl 16 ayat 68-69, yaitu memetakan konsep bangunan pembagian kerja dalam menyusun infrastruktur menjadi efektif dan tepat sasaran sehingga implementasinya sesuai dengan nilainya. Kedua, perencanaan interpretasi al-Hasyr 59 ayat 18 untuk setiap individu untuk merancang persiapan masa depan mereka sehingga apa yang akan dilakukan telah dirumuskan sebagai konsepsi realisasi kegiatan. Ketiga, pemanfaatan interpretasi An-Nahl 16 ayat 5-8 adalah agar setiap manusia dapat memaksimalkan setiap sumber daya potensial yang ada baik SDM maupun SDA seefektif dan seefisien mungkin sehingga potensi yang ada pada sumber daya tersebut dapat dimaksimalkan. Keempat, inventarisasi interpretasi atas surat Al-Baqarah 2 ayat 282 tentang urgensi pencatatan sebagai bukti konkret, faktual dan otentik dalam pelaporan sehingga dapat lebih mudah saat memeriksa dan menjadi data tekstual ketika ada pertanggungjawaban dari lembaga sekolah. Kelima, pengawasan interpretasi Al-Mujaadillah 58 ayat 7 surah adalah mutlak untuk menghindari penyimpangan baik dalam hal pelaporan, kinerja dan output. Kata Kunci Manajemen, Fasilitas, Quran dan Hadis PENDAHULUAN Sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu standar Nasional pendidikan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara satuan pendidikan, sehingga melengkapi sarana prasarana menjadi hal yang mutlak, sesuai dengan Undang-Undang 166 Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 pasal 45 yang berbunyi “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan peserta pendidikan yaitu peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat dan media pembelajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pembelajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pembelajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana khazanah keilmuan islam perlu digali konsepsi nilai-nilai manajemen dan sarana prasarana dalam al-quran dan as-sunah sebagai landasan teologis dan pondasi konsepsi pendidikan islam. Pengkajian keilmuan al-quran dengan pendekatan kontekstual dan tekstual adalah metode dalam memahami dan menginterpretasikan nilai-nilai luhur dalam al-quran serta tafsirannya sehingga terbentuk khazanah keilmuan islam yang utuh dan komprehensif. Menurut Muhaimin, sumber ilmu pengetahuan itu pada dasarnya datangnya dari Allah. Allah menciptakan alam semesta ayat-ayat kawniyyah dan al-Quran serta Hadis ayat-ayat qawliyyah. Oleh karenanya kedua sumber tersebut saling menjelaskan atau konsultasi dan tidak bertentangan terhadap berbagai ilmu pengetahuan tentang hakikat kebenaran. Selama ini orang berfikir di sayap kanan dan kiri disebut mengkaji ilmu Islam, menurut Fazlur Rahman dalam Hamdi sebaiknya harus dibedakan antara Islam sebagai objek kajian keilmuan dan Islam sebagai landasan etis. Sebagai objek kajian keilmuan Islam harus tunduk dan patuh terhadap prosedur-prosedur keilmuan. Sebagai contoh, al-Quran sebagai teks, maka ia bisa dikaji oleh siapa saja, tidak peduli apakah orang itu mempercayai al-Quran sebagai wahyu yang datang dari Tuhan atau tidak. Inilah yang dikatakan Fazlur Rahman bahwa orang non-Muslim pun bisa mengkaji al-Quran dan hasilnya memiliki derajat yang sama Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS dan Undang-Undang republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Jakarta VisiMedia, 2007. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta PT Bumi Aksara, 2013. H. Zainiyati, Model Kurikulum Integratif Pesantren Mahasiswa dan UIN Maliki Malang, Jurnal Studi Keislaman Ulumuna Volume XVIII Nomor 1 Juni, 2014. 167 dengan tafsir yang disusun oleh seorang Muslim. Kedua tafsir tersebut sama-sama memiliki derajat relatif dalam perspektif ilmu. Oleh sebab itu, al-Quran sebagai teks harus terbuka untuk dikaji melalui teori-teori teks sebagaimana teori-teori tersebut digunakan untuk mengkaji teks-teks sekuler non-ilahi. Di sisi lain, Islam sebagai landasan etis, ia menjadi pedoman pemeluknya untuk bertindak arif dalam hidup, seperti sikap amanah, adil, tasamuh, tawasut, tawazun dan lain sebagainya. Hal ini pun dalam operasionalisasinya harus tunduk pada ruang dan waktu yang Imam Suprayogo dalam Hamdi ada dua tawaran terkait dengan peletakan al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan. Pertama, meletakkan al-Quran sebagai konsep dasar atau inspirasi yang kemudian di kembangkan melalui berbagai riset ilmiah. Kedua, meletakkan al-Quran fenomena naqliyyah dan alam fenomena kawniyyah menjadi dua sumber yang setara bagi bangunan ilmu pengetahuan. Sejauh ilmu-ilmu keislaman, seperti tafsir dipahami sebagai satu ilmu, maka keharusan bagi seseorang untuk mengerti ilmu nahwu, ilmu saraf, ilmu mantiq, ilmu balaghah, ilmu ma’ani ataupun bahasa Arab, dan berbagai perangkat rumpun ilmu-ilmu keislaman yang lain bukan sebagai keharusan teologis, tapi keharusan ilmiah, bahwa seseorang bisa mempelajari tafsir kalau dia memahami kaidah-kaidah bahasa Arab dan beberapa ilmu PENELITIAN Metode tafsir maudhu’i tematik ialah mengumpulkan ayat-ayat al-qur’an yang mempunyai tujuan yang satu yang bersama-sama membahas judul/topik/sektor tertentu dan menertibkannya sedapat mungkin sesuai dengan masa turunnya selaras dengan sebab-sebab turunnya, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-penjelasan, keterangan-keterangan dan hubungan-hubungannya dengan ayat-ayat lain, kemudian mengistimbatkan hukum-hukum. Menurut al-Farmawi bahwa ada tujuh langkah dalam sistimatika tafsir maudhu’ tujuh langkah tersebut dikembangkan oleh M. Quraiah Shihab Zainul Hamdi, “Menilai Ulang Gagasan Integrasi Ilmu Pengetahuan sebagai Blue Print Pengembangan Keilmuan UIN”, dalam Zainal Abidin Bagir, dkk editor, Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi Yogyakarta MYIA-CRCS dan Suka Press, 2005. Zainul Hamdi, “Menilai Ulang Gagasan Integrasi Ilmu Pengetahuan sebagai Blue Print Pengembangan Keilmuan UIN”.... H. Zainiyati, Model Kurikulum Integratif Pesantren Mahasiswa dan UIN Maliki Malang, Jurnal Studi Keislaman Ulumuna Volume XVIII Nomor 1 Juni, 2014, Farmawi al, Abd al-Hayy, Mu jam al-Alfaz wa al-a’lam al-Our’aniyah, Dar al-`ulum, Kairo, 1968. Farmawi al, Abd al-Hayy, Al Bidayah fr al-Tafsir al Maudhu i, Matba’ah al-Hadarah al-Arabiyah, Kairo, 1977. 168 yaitu; menetapkan masalah yang akan dibahas; menghimpun seluruh ayat-ayat At-qur’an yang berkaitan dengan masalah tersebut; menyusun urut-urutan ayat terpilih sesuai dengan perincian masalah dan atau masa turunnya, sehingga terpisah antara ayat Makkiy dan Madaniy. Hal ini untuk memahami unsur pentahapan dalam pelaksanaan petunjuk-petunjuk Alquran; mempelajari/ memahami korelasi munasabaat masing-masing ayat dengan surah-surah di mana ayat tersebut tercantum setiap ayat berkaitan dengan terma sentral pada suatu surah; melengkapi bahan-bahan dengan hadis-hadis yang berkaitan dengan masalah yang dibahas; menyusun autline pembahasan dalam kerangka yang sempurna sesuai dengan hasil studi masa lalu, sehingga tidak diikutkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pokok masalah; mempelajari semua ayat yang terpilih secara keseluruhan dan atau mengkompromikan antara yang umum dengan yang khusus, yang mutlak dan yang relatif, dan lain-lain sehingga kesemuanya bertemu dalam muara tanpa perbedaan atau pemaksaan dalam penafsiran; menyusun kesimpulan penelitian yang dianggap sebagai jawaban Alquran terhadap masalah yang PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Konsep Manajemen Sarana Dan Prasarana Istilah manajemen berasal dari kata kerja “to manage” artinya mentutor, mengemukakan, mengendalikan, mengelolah, menjalankan, melaksanakan, memimpin. Manajemen adalah proses mencapai hasil melalui orang lain dan dengan memaksimumkan pendayagunaan yang tersedia. Sedangkan Manajemen menurut Stoner dalam Taupik bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang memainkan peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan disekolah. Keberhasilan semua program pendidikan yang diselenggarakan pada sebuah sekolah sangat tergantung kepada ketersediaan sarana dan prasarana sekolah dan kemampuan guru dalam mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan Taufiq dan Karim, Rush ed, Metodologi Penelitian Agama, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1989. M. Manullang. Dasar-dasar Manajemen. MedanGhalia Indonesia, 2006. Stoner dan taupik. Jenis-jenis Manajemen Bandung Grafindo Persada, 2009. hlm. 88 Barnawi., Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah .Yogyakarta. 2012. 169 Sarana dan prasarana pendidikan dimaksudkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007. Permendiknas dimaksud mengartikan sarana pendidikan sebagai perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana pendidikan diartikan sebagai fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/ Sarana dan Prasarana Pendidikan Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Telah membedakan antara sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Berkaitan dengan ini, Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di tim penyusun pedoman pembakuan media pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien”. Sarana adalah alat yang digunakan secara langsung untuk mencapai tujuan misalnya ruang kelas, buku, papan tulis, dan lainnya. Sedangkan Prasarana adalah “alat tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, dan lain sebagainya”.Secara umum, proses kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan, meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan, inventarisasi, dan pengawasan dan pemeliharaan, serta penghapusan. Proses-proses ini penting dilakukan agar pengadaan sarana prasarana tepat sasaran dan efektif dalam penggunaan. 1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan seperangkat keputusan yang diambil dalam menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa yang akan datang. A. L. Hartani, Manajemen Pendidikan, indo 2009. Departemen Pendidikan Nasional. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Jakarta Persekolahan Berbasis Sekolah, 2007. Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta PT. RajaGrafindo Persada, 1993, Cet. 2. Daryanto, Administrasi pendidikan, Jakarta Rieka Cipta, 2001. Sulistyorini, Menejemen Pendidikan Islam, Teras, Yogyakarta, 2009. 170 2. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan untuk kelancaran dalam proses pendidikan di sekolah dengan mengacu pada apa yang telah direncanakan sebelumnya. Ada beberapa cara yang ditempuh untuk mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan di Pendistribusian barang-barang perlengkapan sekolah sarana dan prasarana yang telah diadakan dapat didistribusikan. Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggungjawab dari seorang penanggungjawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu. Dalam rangka itu, ada tiga langkah yang sebaiknya ditempuh oleh bagian penanggungjawab penyimpanan atau penyaluran, yaitu a penyusunan alokasi barang; b pengiriman barang; c penyerahan barang. 4. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan aktifitas dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan. Inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan penyusunan barang-barang milik negara secara sistimatis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang berlaku. 5. Pendayagunaan sarana dan prasarana adalah proses yang di dalamnya mencangkup aspek penggunaan. Suatu barang atau benda yang di miliki harus jelas kegunaannya sehingga barang atau benda tersebut dapat dimanfaatkan dengan efektif. 6. Pemeliharaan dan pengawasan sarana prasarana pendidikan merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk menjaga atau memelihara dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah serta agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana Bafadal, I. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta, Bumi aksara 2004. Bafadal, I. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta, Bumi aksara 2004. 171 dari daftar inventaris, karena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. B. Konteks Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Perspektif Tafsir Al-Quran dan Hadis Menurut Ahmad Najieh disebutkan bahwa mengatur/mengelola disebut juga dengan kata “khalafa”. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Mu’minun;23 ayat 80 “Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang mengatur pertukaran malam dan siang. Maka Apakah kamu tidak memahaminya? 80.Yakni berdasarkan perintah-Nyalah ditundukkan malam dan siang hari; masing-masing dari keduanya mengejar yang lainnya dengan cepat secara silih berganti, tidak pernah berhenti dan tidak pernah terpisah oleh suatu waktu pun yang menyela-nyelai sarana dan prasarana mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolah serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah baik secara khusus maupun secara umum. Dalam al-Qur’an juga ditemukan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa pentingnya sarana dan prasarana atau alat dalam pendidikan. Makhluk Allah berupa hewan yang dijelaskan dalam al-Qur’an juga bisa menjadi alat dalam pendidikan. Seperti nama salah satu surat dalam al-Qur’an adalah an-Nahl 16 yang artinya lebah, dalam ayat ke 68-69 “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia" 68. Kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. dari perut lebah itu ke luar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan” 69.Yang dimaksud dengan 'wahyu' dalam ayat ini ialah ilham, petunjuk, dan bimbingan dari Allah kepada lebah agar lebah membuat sarangnya di bukit-bukit, juga di pohon-pohon serta di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian berkat adanya ilham dari Allah ini lebah membangun rumah sarangnya dengan sangat rapi struktur dan susunannya, sehingga tidak ada cela padanya. Lalu masing-masing lebah dapat Software Q-Soft El-ra diakses pada Minggu 29 September 2018 WIB. SoftwareTerjemah Tafsir Ibnu Katsir versi 30 Juz lengkap, 2013 Software Q-Soft El-ra diakses pada Minggu 30 September 2018 WIB. 172 kembali ke sarangnya tanpa menyimpang ke arah kanan atau ke arah kiri, melainkan langsung menuju sarangnya, tempat ia meletakkan telur-telurnya dan madu yang dibuatnya. Lebah membangun lilin untuk sarangnya dengan kedua sayapnya, dan dari mulutnya ia memuntahkan madu; sedangkan lebah betina mengeluarkan telur dari duburnya, kemudian menetas dan terbang ke tempat kehidupannya. Ibnu Zaid mengatakan, tidakkah kamu lihat bahwa orang-orang memindahkan lebah-lebah itu berikut sarangnya dari suatu negeri ke negeri yang-lain, sedangkan lebah-lebah itu selalu mengikuti mereka. Akan tetapi, pendapat yang pertama adalah pendapat yang paling kuat, yaitu yang mengatakan bahwa lafaz zululan menjadi hal dari lafaz subul jalan. Dengan kata lain, tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Demikianlah menurut apa yang telah dinaskan oleh Mujahid. Ibnu Jarir mengatakan bahwa kedua pendapat tersebut benar. Jelaslah bahwa ayat di atas menerangkan bahwa lebah bisa menjadi media atau alat bagi orang-orang yang berpikir untuk mengenal kebesaran Allah yang pada gilirannya akan meningkatkan keimanan dan kedekatan taqarrub seorang hamba kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW dalam mendidik para sahabatnya juga selalu menggunakan alat atau media, baik berupa benda maupun non-benda. Salah satu alat yang digunakan Rasulullah dalam memberikan pemahaman kepada para sahabatnya adalah dengan menggunakan gambar. C. Perencanaan Sarana dan Prasarana Perencanaan merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang ditentukan dalam jangka dan ruang waktu tertentu. Dengan demikian, perencanaan itu merupakan proses pemikiran, baik secara garis besar maupun secara mendetai dari suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan untuk mencapai kepastian yang paling baik dan ekonomis. Juga dapat dikatakan bahwa perencanaan itu adalah suatu antisipasi dari suatu yang akan terjadi, karena harus merupakan proses yang sebaik-baiknya. Dalam surat al-Hasyr 59 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” 18.T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta BPFE-Yogyakarta, 2009,H. 8, mengutip dari Jame Stoner, Management, Prentice/ Hall International, Inc., New York Englewood Cliffts, 1982. Software Q-Soft El-ra diakses pada Minggu 30 September 2018 WIB. 173 Ayat ini memberikan pesan kepada orang yang beriman untuk memikirkan masa depan. Dalam bahasa manajemen, pemikiran masa depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis disebut dengan perencanaan planning. Perencanaan ini menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target-target dan hasil-hasilnya di masa depan, sehingga apapun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Aun ibnu Abu Juhaifah, dari Al-Munzir ibnu Jarir, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ketika kami bersama Rasulullah Saw. di suatu pagi hari, tiba-tiba datanglah kepada Rasulullah Saw. suatu kaum yang tidak beralas kaki dan tidak berbaju. Mereka hanya mengenakan jubah atau kain 'abaya, masing-masing dari mereka menyandang pedang. Sebagian besar dari mereka berasal dari Mudar, bahkan seluruhnya dari Mudar. Maka berubahlah wajah Rasulullah Saw. melihat keadaan mereka yang mengenaskan karena kefakiran mereka. Kemudian Rasulullah Saw. masuk dan keluar, lalu memerintahkan kepada Bilal agar diserukan azan dan didirikan salat. Lalu Rasulullah Saw. salat. Seusai salat, beliau berkhotbah dan membacakan firman-Nya Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu. An-Nisa 1, hingga akhir ayat. Beliau membaca pula firman Allah Swt. dalam surat Al-Hasyr, yaitu dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat. D. Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendayagunaan diartikan pengusahaan agar mampu mendatangkan dalam Bahasa Inggris pendayagunaan diartikan dengan making efficient use firman Allah dalam surat an-Nahl 16 ayat 5-8 “dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada bulu yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan 5. dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan 6. dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan Abu al-Fida’ Isma’il ibn Umar al-Dimasqa, Tafsir Alquran Adzim, juz 8 Mauqi’u al-Islamdalam software maktabah syamilah, 2005. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1990. John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, Jakarta PT. Gramedia, 1992. 174 kesukaran-kesukaran yang memayahkan diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang 7. dan dia telah menciptakan kuda, bagal[820] dan keledai, agar kamu menungganginya dan menjadikannya perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya” 8. [820] Bagal Yaitu peranakan kuda dengan Swt. menyebutkan nikmat yang Dia limpahkan kepada hamba-hamba-Nya, antara lain Dia menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu unta, sapi, dan kambing, seperti yang telah dirinci di dalam surat Al-An'am sampai dengan firman-Nya, "Samaniyata azwaf delapan ekor ternak yang berpasang-pasangan. Allah pun telah menjadikan pada binatang-binatang ternak itu berbagai manfaat dan kegunaan buat mereka, yaitu bulunya mereka jadikan pakaian dan hamparan, air susunya mereka minum, dan anak-anaknya mereka makan, serta pandangan yang indah pada ternak mereka sebagai perhiasan buat mereka. Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya padanya ada bulu yang menghangatkan. An-Nahl 5 yang dapat mereka jadikan sebagai pakaian. dan berbagai manfaat. An-Nahl 5 Yakni manfaat lainnya, yaitu dagingnya dapat kalian makan dan susunya dapat kalian minum. Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan dif'un dan manafi' ialah keturunan dari semua hewan ternak. Mujahid mengatakan bahwa makna firman-Nya padanya ada bulu yang menghangatkan dan berbagai manfaat. An-Nahl 5 Artinya pakaian dari hasil tenunan bulunya; dan berbagai manfaat lainnya dari hewan ternak, yaitu sebagai kendaraan, dimakan dagingnya, dan diminum air susunya. Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya bulu yang menghangatkan dan berbagai manfaat. An-Nahl 5 Yakni pada binatang ternak terdapat bahan pakaian, makanan dan minuman, serta sarana transportasi. Hal yang sama telah dikatakan oleh banyak kalangan ulama tafsir dengan ungkapan yang ayat dan tafsir yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat bahwa aspek pendayagunaan sarana dan prasana dapat dilakukan seefisien mungkin sehingga dapat memenuhi keperluan dari lembaga itu sendiri khususnya dalam konteks pendayagunaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan. Dijelaskan pula dalam penyebutannya ada pengklasifikasian khusus hal tersebut memang diterapkan dalam manajemen sarana prasarana pendidikan sebagai panduan pengelompokan barang-barang. Tafsir diatas Software Q-Soft El-ra diakses pada Minggu 30 September 2018 WIB. Software Terjemah Tafsir Ibnu Katsir versi 30 Juz lengkap, 2013 diakses pada Minggu 30 September 2018 WIB. 175 juga mengandung substansi nilai yang sejalan dengan prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu; pencapaian tujuan, efisiensi dan kejelasan tanggung jawab. E. Inventarisasi Pencatatan Sarana dan Prasarana Inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyusun sarana dan prasarana yang ada secara teratur, tertib, dan lengkap berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam Al-Qur’an tersirat ayat-ayat yang memberikan dorongan untuk melakukan inventarisasi barang-barang kebutuhan kita yaitu surat Al-Baqarah 2 ayat 282 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. jika tak ada dua oang lelaki, Maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguanmu. Tulislah mu'amalahmu itu, kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, jika kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan yang demikian, Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu 282. [179] Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya. Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah, Jogjakarta Ar-Ruzz Media, 2013. Software Q-Soft El-ra diakses pada Minggu 30 September 2018 WIB. 176 Firman Allah artinya “Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya”. Al-Baqarah 282 Hal ini merupakan petunjuk dari Allah Swt. buat hamba-hamba-Nya yang mukmin apabila mereka mengadakan muamalah secara tidak tunai, yaitu hendaklah mereka mencatatkannya; karena catatan itu lebih memelihara jumlah barang dan masa pembayarannya serta lebih tegas bagi orang yang menyaksikannya. Firman Allah artinya hendaklah kalian menuliskannya. Al-Baqarah 282 Melalui ayat ini Allah memerintahkan adanya catatan untuk memperkuat dan memelihara. Apabila timbul suatu pertanyaan bahwa telah ditetapkan di dalam kitab Sahihain dari Abdullah ibnu Umar yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda “Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi buta huruf, kami tidak dapat menulis dan tidak pula menghitung”. Maka bagaimanakah menggabungkan pengertian antara hadis ini dan perintah mengadakan tulisan catatan? Sebagai jawabannya dapat dikatakan bahwa utang piutang itu bila dipandang dari segi hakikatnya memang tidak memerlukan catatan pada asalnya. Dikatakan demikian karena Kitabullah telah dimudahkan oleh Allah untuk dihafal manusia; demikian pula sunnah-sunnah, semuanya dihafal dari Rasulullah Saw. Hal yang diperintahkan oleh Allah untuk dicatat hanyalah masalah-masalah rinci yang biasa terjadi di antara manusia. Maka mereka diperintahkan untuk melakukan hal tersebut dengan perintah yang mengandung arti petunjuk, bukan perintah yang berarti wajib seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama. Dalam konteks tafsir ayat tersebut meski memang dalam perniagaan tetapi substansi catat mencatat menjadi hal yang sangat urgen dan harus terpenuhi untuk menjaga proses penginventarisasi barang. Karen butuh tanggung jawab dan kepercayaan yang tinggi ketika berkenanaan dengan barang sehingga melalui pencatatanlah barang yang masuk dan menjadi milik lembaga dapat dipertanggungjawabkan kepada user dalam hal ini peserta didik dan seluruh stake holder sekolah/madrasah. F. Pengawasan Sarana dan Prasarana Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan sarana dan prasarana agar semua sarana dan prasarana tersebut selalu dalam kegiatan baik dan siap untuk digunakan secara 177 berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam Al-Qur’an surah Al –mujaadillah58 ayat 7 tentang pengawasan “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada pembicaraan antara lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada pula pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu” 7. “Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu”. Al-Mujadilah 6 Artinya, tiada sesuatu pun yang gaib dari-Nya dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya, serta tiada sesuatu pun yang terlupakan oleh-Nya. Kemudian Allah Swt. menceritakan tentang ilmu-Nya yang meliputi semua makhluk, bahwa Dia Maha Periksa terhadap mereka, Maha Mendengar semua ucapan mereka, lagi Maha Melihat tempat mereka di mana pun mereka berada dan kapan pun mereka berada. Ketika berbicara ruang lingkup pendidikan islam harunya aspek pengawasan berpedoman mutlak kepada ayat tersebut agar manusia senantiasa hati-hati dalam melaksanakan segala amanah karena allah mutlak maha mendengar dan mengetahui sampai kepada setiap individu. Maka dari itu konsep mengawasan mutlak yang bahkan mengalahkan sistem canggih hari ini adalah Monitoring dari Allah SWT. PENUTUP Konteks manajemen sarana dan prasarana dalam tafsir Al-Quran terkandung dalam tafsiran surat An-Nahl 16 ayat 68-69 yang kandungan tafsirnya memetakan konsep bangunan pembagian kerja dalam menyusun sarana prasarana agar tepat guna dan tepat sasaran sehingga dalam implementasinya sesuai dengan nilai pakainya lalu diperkuat oleh hadis Rasulullah SAW jika di kontekstualkan menjadi masa usia pakai dari sarana dan prasarana. Perencanaan sarana dan prasana terkadung dalam tafsiran surat al-Hasyr 59 ayat 18 setiap individu agar merancang persiapan masa depannya sehingga apa yang akan dilakukan sudah terumus sebagai sebuah konsepsi realisasi kegiatan hal tersebut dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan Imam Muslim. Pendayagunaan sarana dan prasarana nilai substansinya terkandung dalam tafsiran An-Nahl 16 ayat 5-8 yaitu agar setiap insan dapat memaksimalkan setiap potensi sumberdaya yang ada baik SDM maupun SDA secara efektif dan efisien mungkin Matin dan Nurhattati Fuad. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.Jakarta Pt Raja Grafindo 178 sehingga potensi yang ada pada sumberdaya tersebut dapat dimaksimalkan hasilnya. Inventarisasi sarana dan prasarana terkandung dalam tafsiran surat Al-Baqarah 2 ayat 282 tentang urgensi pencatatan sebagai bukti konkret, faktual dan autentik dalam pelaporan sehingga dapat memudahkan ketika pemeriksanaan dan menjadi data tekstual ketika adanya pertanggungjawaban dari pihak lembaga khususnya sekolah tafsir tersebut di dukung dengan Hadis Imam Bukhari muslim. Pengawasan sarana dan prasarana terkandung dalam tafsiran surah Al-Mujaadillah 58 ayat 7 yaitu pengawasan absolut agar tidak terjadi penyimpangan baik dari segi pelaporan, kinerja hingga outputnya hal tersebut dapat direalisasikan melalui era teknologi hari ini sehingga selain merasa diawasi oleh sang khalik setiap sivitas akademik di madrasah akan senantiasa merasa di CCTV baik secara duniawi maupun ukhrawi tafsir tersebut di dukung oleh ijma’ ulama. DAFTAR PUSTAKA A. L. Hartani, Manajemen Pendidikan, indo 2009. Abdullah, Taufiq dan Karim, Rush ed, Metodologi Penelitian Agama, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1989. Abu al-Fida’ Isma’il ibn Umar al-Dimasqa, Tafsir Alquran Adzim, juz 8 Mauqi’u al-Islamdalam software maktabah syamilah, 2005. Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia Bandung Remaja Rosdakarya, 2010. Bafadal, I. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta, Bumi aksara 2004. Baharuddin, Menejemen Pendidikan Islamtranformasi Menuju Sekolah/Madrasah Unggul, UIN-press, 2010. Barnawi., Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah .Yogyakarta. 2012. Daryanto, Administrasi pendidikan, Jakarta Rieka Cipta, 2001. Departemen Pendidikan Nasional. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Jakarta Persekolahan Berbasis Sekolah, 2007. dan Dr. Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.Jakarta Pt Raja Grafindo Farmawi al, Abd al-Hayy, Mu jam al-Alfaz wa al-a’lam al-Our’aniyah, Dar al-`ulum, Kairo, 1968. Farmawi al, Abd al-Hayy, Al Bidayah fr al-Tafsir al Maudhu i, Matba’ah al-Hadarah al-Arabiyah, Kairo, 1977 H. Zainiyati, Model Kurikulum Integratif Pesantren Mahasiswa dan UIN Maliki Malang, Jurnal Studi Keislaman Ulumuna Volume XVIII Nomor 1 Juni, 2014. John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, Jakarta PT. Gramedia, 1992. M. Manullang. Dasar-dasar Manajemen. MedanGhalia Indonesia, 2006. 179 Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah, Jogjakarta Ar-Ruzz Media, 2013. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta PT Bumi Aksara, 2013. Software Q-Soft El-ra. Software Terjemah Tafsir Ibnu Katsir versi 30 Juz lengkap, 2013 Stoner dan taupik. Jenis-jenis Manajemen Bandung Grafindo Persada, 2009.H. 88 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta PT. RajaGrafindo Persada, 1993, Cet. 2. Sulistyorini, Menejemen Pendidikan Islam, Teras, Yogyakarta, 2009. T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta BPFE-Yogyakarta, 2009,H. 8, mengutip dari Jame Stoner, Management, Prentice/ Hall International, Inc., New York Englewood Cliffts, 1982. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1990. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS dan Undang-Undang republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Jakarta VisiMedia, 2007. Zainul Hamdi, “Menilai Ulang Gagasan Integrasi Ilmu Pengetahuan sebagai Blue Print Pengembangan Keilmuan UIN”, dalam Zainal Abidin Bagir, dkk editor, Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi Yogyakarta MYIA-CRCS dan Suka Press, 2005. ... Inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyusun sarana dan prasarana yang ada secara teratur, tertib, dan lengkap berdasarkan ketentuan yang berlaku Prayoga & Kaffah, 2019. Dalam Alquran tersirat ayat-ayat yang memberikan dorongan untuk melakukan inventarisasi barangbarang kebutuhan kita yaitu surat Al-Baqarah 2 ayat 282"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. ...Diana Dianap class="15bIsiAbstractBInggris">One of the efforts to improve the quality of institutions is the existence of supervision. The success of educational institutions is strongly influenced by the availability of adequate educational facilities and infrastructure accompanied by optimal utilization and management. For this reason, it is necessary to supervise in order to increase the use and management of facilities and infrastructure, so that the expected goals can be achieved. Nowadays, it is often found that educational facilities and infrastructure owned by schools are not optimally used and can no longer be used according to their functions. This is caused by a lack of concern for the facilities and infrastructure owned and the absence of adequate management. This study uses a qualitative method by making SDIT Al Hidayah the object of research. The management process of Islamic education facilities and infrastructure includes 1 Planning of facilities and infrastructure 2 Procurement of facilities and infrastructure 3 Inventory of facilities and infrastructure 4 Supervision and maintenance of facilities and infrastructure 5 Elimination of facilities and infrastructure. The conclusion of this study is that the management of facilities and infrastructure in Islamic educational institutions must be oriented to the principles of being on time, on target and effective. Abstrak Salah satu upaya peningkatan mutu lembaga adalah dengan adanya supervisi, Keberhasilan lembaga pendidikan sangat dipengaruhi tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Oleh karena itu, berbicara tentang mutu pendidikan di Indonesia kiranya perlu dilihat beberapa unsur yang mempengaruhinya, seperti kurikulum, isi pendidikan, proses pembelajaran dan evaluasi, kualitas guru, sarana dan prasarana sekolah, dan buku ajar. Keenam elemen ini saling berkait dalam upaya meningkatkan kualitas belajar-mengajar, yang berpuncak pada peningkatan mutu pendidikan Untuk itu perlu dilakukan supervisi dalam rangka peningkatan penggunaan dan pengelolaan sarana dan prasarana, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dewasa ini masih sering ditemukan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah tidak optimal penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan fungsinya. Hal itu disebabkan oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menjadikan SDIT Al Hidayah sebagai objek penelitian. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam meliputi 1 Perencanaan sarana dan prasarana 2 Pengadaan sarana dan prasarana 3 Inventarisasi sarana dan prasarana 4 Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana 5 Penghapusan sarana dan prasarana. Kesimpulan dari kajian ini adalah manajemen sarana dan prasarana di lembaga pendidikan Islam harus berorientasi kepada prinsip tepat waktu, tepat sasaran dan tepat berinfaq dan sedekah untuk membentuk karakter dan mengembangkan kultur Islami di kalangan civitas Dan AbdullahRush KarimAbdullah, Taufiq dan Karim, Rush ed, Metodologi Penelitian Agama, Tiara Wacana, Yogyakarta, Perlengkapan Sekolah Teori dan AplikasinyaI BafadalBafadal, I. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta, Bumi aksara 2004.BaharuddinBaharuddin, Menejemen Pendidikan Islamtranformasi Menuju Sekolah/Madrasah Unggul, UIN-press, 2010.Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.Jakarta Pt Raja Grafindo PersadaDrM MatinPd Dan DrM Nurhattati dan Dr. Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.Jakarta Pt Raja Grafindo Farmawi al, Abd al-Hayy, Mu jam al-Alfaz wa al-a'lam al-Our'aniyah, Dar al-`ulum, Kairo, JohnEchols Dan HassanShadilyJohn M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, Jakarta PT. Gramedia, 1992.Masrokan MutoharMasrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah, Jogjakarta Ar-Ruzz Media, 2013.MulyasaMulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta PT Bumi Aksara, 2013.T Hani HandokoManajemenYogyakartaT. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta BPFE-Yogyakarta, 2009,H. 8, mengutip dari Jame Stoner, Management, Prentice/ Hall International, Inc., New York Englewood Cliffts, 1982.Menilai Ulang Gagasan Integrasi Ilmu Pengetahuan sebagai Blue Print Pengembangan Keilmuan UINZainul HamdiZainul Hamdi, "Menilai Ulang Gagasan Integrasi Ilmu Pengetahuan sebagai Blue Print Pengembangan Keilmuan UIN", dalam Zainal Abidin Bagir, dkk editor, Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi Yogyakarta MYIA-CRCS dan Suka Press, 2005.

c Sebagai tempat dan sarana pendidikan Islam DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH TAKWINUL UMMAH JL. BOJONG KAUM RT 01 RW 11 KELURAHAN CIPEDES KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMLAYA 2. Tujuan Tujuan dari pengajuan dana bantuan ini adalah untuk : a. Mendukung peningkatan mutu proses belajar mengajar. b. Mendukung pengadaan sarana dan prasarana siswa/santri. c.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENTINGNYA PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENUNJANG PROSES PENDIDIKAN YANG SESUAI DENGAN EVOLUSI INDUSTRI Yusqi Shoubil HaqManajemen pendidikan, fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri surabaya Email Abstrak Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya berperan penting pada suatu proses pendidikan, yang mana sarana prasarana harus disesuaikan dengan banyak pedoman yang ada. Dengan banyaknya peran penting sarana prasarana maka proses pengadaan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan , apalagi dengan perkembangan zaman sekarang sarana prasarana harus disesuaikan dengan revolusi industri proses pembuatan materi ini dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data sekunder hasil proses penelitian. Yang mana dari data itu ditemukan bahwa sarana dan prasarana pendidikan sangat berperan penting dalam suatu proses pengadaan, sarana dan prasarana pendidikan. Revolusi industry facilities and infrastructure basically play an important role in an educational process, where infrastructure facilities must be adapted to many existing guidelines. With the many important roles of infrastructure, the procurement process is an important thing to do, especially with the current development of infrastructure facilities that must be adapted to the industrial revolution the process of making this material is done by collecting some secondary data from the research process. Which of the data found that educational facilities and infrastructure play an important role in an educational procurement, educational facilities and infrastructure. Industrial Revolution PENDAHULUANDunia saat ini telah memasuki era revolusi Industry meningkatya konektivitas dan interaksi juga berkembangnya system digital, kecerdasan, menjadi pertanda masuknya era industry ini, tentu saja adanya era revolusi industry ini akan berimbas ke system pendidikan di Indonesia perubahan arus industry dan teknologi tentu saja tidak dapat untuk dihindari sehingga sumber daya manusia SDM pun diharapkan siap untuk menghadapi perubahan apapun itu di era revolusi industry SDM yang memadai dan yang berkualitas lah yang akah bersaing dalam persaingan pada era ini tentu saja ini PR bagi lembaga pendidikan untuk bagaimana menyipkan peserta didiknya untuk mengatasi arus globalisasi yangserba tekhnologi ini imbas dari revolusi industry ini dapat dirasakan di pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan akhir dan sampai ke perguruan tinggi. Suatu Negara dapat dikatakan berhasil dalam menghadapi era revolusi industry ini dapat diukur dan ditentukan dari kualitas dari pendidik seperti halnya pada guru. Mengapa demikian. Pada zaman ini para guru dituntut untuk bisa menguasai dan beradaptasi pada teknologi itu tentu saja tantangan baru bagi guru guru lama atau guru guru yang sudah tua karena dijaman mereka yang belum mengenal teknologi sejauh ini kini mereka harus belejar pula mengenai teknologi agar tidak keadaan yang sedemikian rupa hendaknya lembaga pendidikan menyiapkan orientasi dan literasi baru an literasi baru dalam bidang pendidikan. Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan sumber daya manusia. Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakan informasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. Sedangkan literasi sumber daya manusia yakni kemampuan berinteraksi dengan baik, tidak kaku, dan berkarakter , dalam pemdidikan setidaknya mampu untuk menyiapkan anak didiknya untuk menghadapi tiga hal yaitu a menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada; b menyiapkan anak untuk bisa menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum muncul, dan c menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologi yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia pendidikan. Untuk bisa menghadapi tantangan tersebut, syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas. 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya
SubsistemPengadaan Sarana dan Prasarana Produksi. masyarakat, dari bersifat agraris menjadi industri, maka ke depan diperlukan pengolahan perikanan, yang bisa mendekatkan produk perikanan ke konsumen atau pasar, menjadi lebih besar dan menentukan. Produk perikanan tangkap dan akuakultur akan lebih banyak diolah terlebih dahulu sebelum sampai
0% found this document useful 0 votes3K views7 pagesOriginal TitlePENGADAAN © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views7 pagesPengadaan SarprasOriginal TitlePENGADAAN to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Prasaranadan Sarana dapat ditentukan dengan tepat. Analisis internal mencakup evaluasi terhadap beberapa faktor utama di dalam bidang Prasarana dan Sarana yang berkaitan erat dengan kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) pada aspek ketatakelolaan dan penjaminan mutu, aspek infrastruktur, aspek finansial, aspek sumberdaya

ArticlePDF AvailableAbstractAbstrak- Standar sarana dan prasarana adalah salah satu standar yang dinilai dalam instrumen BAN-PT, yaitu pada standar Pengelolaan sarana dan prasarana sebuah perguruan tinggi harus memenuhi standar tersebut. Untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat pemenuhan standar diperlukan penilaian. Sistem informasi sarana dan prasarana yang dikembangkan dalam penelitian ini digunakan untuk memasukkan data-data usulan pengadaan, penerimaan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan, dan pemusnahan. Laporan-laporan yang disajikan berbentuk tabel dan grafik yang menyatakan kinerja keuangan dan diukur sesuai dengan standar BAN-PT. Sistem informasi sarana dan prasarana ini, juga terintegrasi dengan SISFOKAMPUS yang merupakan sistem informasi akademik open source yang berbasis web. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi sarana dan prasarana dengan fungsi khusus yaitu menilai kinerja keuangan yang sesuai dengan standar BAN-PT yang dapat digunakan untuk melakukan audit internal. Kata kunci standar BAN-PT, Sistem Informasi Sarana dan Prasarana, SISFOKAMPUS Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 17 SISTEM INFORMASI SARANA DAN PRASARANA SESUAI STANDAR BAN-PT TERINTEGRASI SISFOKAMPUS M. Ainul Yaqin, Syahiduzzaman, Imtihana Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Abstrak- Standar sarana dan prasarana adalah salah satu standar yang dinilai dalam instrumen BAN-PT, yaitu pada standar Pengelolaan sarana dan prasarana sebuah perguruan tinggi harus memenuhi standar tersebut. Untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat pemenuhan standar diperlukan penilaian. Sistem informasi sarana dan prasarana yang dikembangkan dalam penelitian ini digunakan untuk memasukkan data-data usulan pengadaan, penerimaan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan, dan pemusnahan. Laporan-laporan yang disajikan berbentuk tabel dan grafik yang menyatakan kinerja keuangan dan diukur sesuai dengan standar BAN-PT. Sistem informasi sarana dan prasarana ini, juga terintegrasi dengan SISFOKAMPUS yang merupakan sistem informasi akademik open source yang berbasis web. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi sarana dan prasarana dengan fungsi khusus yaitu menilai kinerja keuangan yang sesuai dengan standar BAN-PT yang dapat digunakan untuk melakukan audit internal. Kata kunci standar BAN-PT, Sistem Informasi Sarana dan Prasarana, SISFOKAMPUS I. PENDAHULUAN Sarana dan prasarana merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Hal ini tercantum dalam PP Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 ayat 8 mengemukakan bahwa standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Peran sistem informasi di lembaga pendidikan telah menjadi bagian penting dalam operasional kegiatan akademik. Salah satunya yaitu SisfoKampus yang telah diterapkan di Institut Agama Islam Ibrahimy Sukorejo Situbondo, akan tetapi SisfoKampus belum memiliki fitur untuk pengelolaan sarana dan prasarana, oleh karena itu perlu dikembangkan sistem informasi sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan SisfoKampus. Integrasi sistem memiliki keuntungan dalam mempertahankan sistem yang sudah berjalan dan memberikan nilai lebih terhadap hal tersebut dengan mengintegrasikannya dengan aplikasi lain. Integrasi juga memungkinkan penambahan suatu fitur dari aplikasi yang sudah ada tanpa harus merombak total struktur aplikasi yang lama. Hal ini akan lebih hemat dari sisi biaya dan lebih menghemat waktu dari sisi development dibandingkan harus membuat sistem yang baru secara utuh. Sistem informasi sarana dan prasarana diharapkan dapat membatu pengelolaan sarana dan prasarana agar lebih baik dan dapat mendukung upaya pencapaian peringkat akreditasi. Pencapaian akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian mutu dan kelayakan institusi perguruan tinggi atau program studi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT. Standar akreditasi institusi perguruan tinggi tentang sarana dan prasarana terdapat dalam standar 6 BAN-PT. Terdapat beberapa elemen penilaian terkait sarana dan prasarana dalam standar ini diantaranya yaitu sistem pengelolaan sarana dan prasarana, lokasi, status, penggunaan, dan luas lahan yang digunakan untuk kegiatan perguruan tinggi, data, bahan pustaka yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran tingkat terpusat untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Pengelolaan sarana dan prasarana perguruan tinggi meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi, dan penghapusan aset yang dilakukan secara baik, sehingga efektif mendukung kegiatan penyelenggaraan akademik di perguruan tinggi. Elemen-elemen dalam standar inilah yang menjadi acuan dalam pembuatan sistem informasi sarana dan prasarana serta laporan sarana dan prasarana yang dihasilkan. 18 A. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana mengelola data sarana dan prasarana perguruan tinggi secara terkomputerisasi ? 2. Bagaimana mengintegrasikan sistem informasi sarana dan prasarana dengan Sisfokampus ? 3. Bagaimana melaporkan dan menilai kinerja perguruan tinggi berdasarkan standar 6 BAN-PT ? B. HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1. Dengan adanya sistem informasi keuangan ini, maka masalah-masalah yang terkait dengan pegelolaan sarana dan prasarana yang terkait dengan pengadaan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan, dan pemusnahan dapat teratasi khususnya laporan kinerja keuangan yang sesuai dengan standar BAN-PT. 2. Masalah integrasi sistem informasi sarana dan prasarana dengan SISFOKAMPUS dapat dilakukan dengan mengakses tabel-tabel yang dibutuhkan dalam database SISFOKAMPUS dan melengkapinya dengan tabel-tabel yang dibutuhkan dalam sistem informasi sarana dan prasarana. 3. Dengan adanya sistem informasi sarana dan prasarana ini, maka pelaporan dan penilaian kinerja sarana dan prasarana perguruan tinggi dapat diotomasikan. C. TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah Mengembangkan sistem informasi pengelolaan sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan Sisfokampus dengan pelaporan dan penilaian kinerja berdasarkan standar 6 BAN-PT. D. MANFAAT 1. Pengelolaan data secara terkomputerisasi akan mengurangi biaya operasional. 2. Integritas data lebih terjamin 3. Pembagian hak akses secara tepat dalam sistem informasi akan memperjelas tanggung jawab dan kewenangan setiap orang. 4. Setiap saat dapat memantau kinerja sarana dan prasarana. 5. Integrasi dengan SISFOKAMPUS membuat kerja lebih efisien, dan mengurangi beban kerja personil. II. SISTEM INFORMASI SARANA DAN PRASARANA Sistem informasi sarana dan prasarana merupakan sistem informasi berbasis web yang berfungsi untuk melakukan pendataan sarana dan prasarana. Pada umumnya sistem informasi sarana prasarana menangani pengolahan data sarana dan prasarana meliputi proses pengadaan, pendistribusian, opname, perbaikan hingga pemusnahan sarana dan prasarana. Proses awal yaitu pengajuan usulan pengadaan sarana dan prasarana, kemudian pemeriksaan dan penyimpnan barang yang telah diterima dari hasil pengadaan, pendistrbusian sarana dan prasarana ke gedung maupun ruang yang ada, opname sarana dan prasarana secara berkala, pengajuan usulan perbaikan terhadap sarana prasarana yang mengalami kerusakan serta pengajuan dan pengadaan pemusnahan. Dari data-data tersebut menghasilkan laporan dan grafik. Laporan yang dihasilkan diantaranya laporan daftar sarana dan prasarana keseluruhan atau berdasarkan periode tertentu. Laporan mengenai pengadaan sarana prasarana, laporan pendistribusian sarana dan prasarana, laporan kondisi barang dari hasil opname, laporan perbaikan serta laporan penghapusan barang. Laporan dapat dicetak secara keseluruhan maupun berdasarkan tahun atau program studi tertentu. III. STANDAR BAN-PT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi merupakan lembaga independen nonstruktural yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 dengan tugas melakukan akreditasi terhadap perguruan tinggi. BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan menilai, serta menetapkan status dan peringkat mutu institusi perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Standar 6 BAN-PT tentang sarana dan prasarana, serta sistem informasi merupakan acuan keunggulan mutu pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program-program dalam perwujudan visi, penyelenggaraan misi, dan pencapaian tujuan perguruan tinggi. Dalam buku 2 dan buku 5 BAN-PT terdapat beberapa elemen penilaian yang berkaitan dengan sarana dan prasarana dalam standar 6 BAN-PT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yaitu a. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana. b. Lokasi, status, penggunaan, dan luas lahan yang digunakan untuk kegiatan perguruan tinggi. c. Data prasarana kantor, ruang kelas, laboratorium, dan studio, dan lain-lain. 19 d. Bahan pustaka yang digunakan dalam proses pembelajaran. e. Penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran tingkat terpusat untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Pengelolaan sarana dan prasarana perguruan tinggi meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi, dan penghapusan aset yang dilakukan secara baik, sehingga efektif mendukung kegiatan penyelenggaraan akademik di perguruan tinggi. Kepemilikan dan aksesibilitas sarana dan prasarana sangat penting untuk menjamin mutu penyelenggaraan akademik secara berkelanjutan. IV. SISFOKAMPUS SisfoKampus merupakan suatu sistem informasi terintegrasi yang digunakan untuk mempermudah perguruan tinggi dalam mendukung proses penyelenggaraan pendidikan tinggi berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK. SisfoKampus merupakan aplikasi berbasiskan web yang dapat diakses menggunakan web browser. Karena aplikasi ini bersifat deskstop services, maka pengguna user tidak perlu melakukan instalasi pada komputer miliknya, melainkan dapat mengakses secara remote dengan menggunakan fasilitas web browser yang dimiliki, tentunya dengan membangun koneksi dengan server baik jaringan LAN maupun WAN yang telah terinstall aplikasi SisfoKampus terlebih dahulu. SisfoKampus merupakan nama sebuah kerangka kerja umum sistem informasi manajemen untuk perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa laporan yang terdapat pada aplikasi SisfoKampus telah disesuaikan dengan kebutuhan institusi sehingga aplikasi SisfoKampus ini sudah dapat diterapkan aplicable dalam mendukung manajemen pendidikan tinggi berbasis TIK di perguruan tinggi. Dalam penelitian ini, sistem informasi sarana dan prasarana yang dibangun akan diintegrasikan dengan SisfoKampus Sebagian data yang terdapat dalam database SisfoKampus memiliki peran penting dan keterkaitan dengan sistem informasi sarana prasarana sehingga integrasi keduanya perlu dilakukan. Data tersebut diantaranya adalah data ruang, prodi, fakultas, kampus, karyawan, dosen dan jadwal. 20 V. LINGKUP PROYEK Tabel 1. Lingkup Proyek Hak Akses Lingkup yang Dikerjakan Data jadwal opname Data lahan Data gedung Data ruang Data barang Data pustaka Data karyawan Data program studi Data pengadaan sesuai prodi Data pengajuan distribusi Data maintenance sesuai prodi Data pemusnahan sesuai prodi Data lahan Data gedung Data ruang Data barang Data pustaka Data program studi Data Lahan Data Gedung Data Ruang Data Barang Data Pustaka Data pengadaan sarana prasarana Data distribusi sarana prasarana Data opname sarana prasarana Data maintenance Data pemusnahan Data jadwal perkuliahan Laporan pengadaan Laporan distribusi Laporan opname Laporan maintenance Laporan pemusnahan Laporan Lahan Laporan Bangunan Laporan Ruang Laporan Barang Laporan Pustaka Laporan standar 6 Laporan pengadaan Laporan distribusi Laporan opname Laporan maintenance Laporan pemusnahan Laporan Lahan Laporan Bangunan Laporan Ruang Laporan Barang Laporan Pustaka Laporan standar 6 Data karyawan, program studi, ruang untuk menyusun jadwal opnane Data lahan, bangunan, ruang, barang, pustaka untuk pendataan sarana prasarana Data sarana prasarana, ketua jurusan, fakultas, prodi, gedung, ruang untuk mengajukan usulan pengadaan. Data sarana prasarana, ketua jurusan, prodi untuk mengajukan usulan maintenance. Data sarana prasarana, ketua jurusan, prodi, untuk mengajukan usulan pemusnahan. Data sarana prasarana, prodi, untuk pengecekan sarana prasarana yang telah diadakan. Data jadwal perkuliahan untuk menghitung utilisasi sarana prasarana. Data sarana prasarana, ruang, prodi untuk pendistribusian. Data sarana prasarana, ruang, prodi, untuk opname sarana prasarana. Data sarana prasarana untuk pengecekan sarana prasarana setelah maintenance Data sarana prasarana, ruang , prodi untuk pengecekan pemusnahan. Data usulan pengadaan untuk validasi Data usulan maintenance untuk validasi Data usulan pemusnahan untuk validasi 21 Hak Akses Lingkup yang Dikerjakan Hak akses ini berwenang untuk melakukan input, update, dan delete jadwal opname dan data sarana prasarana yang tidak melalui pengadaan. Hak akses ini berwenang untuk melakukan input, update, dan delete data usulan pengadaan, distribusi, maintenance dan pemusnahan. Sedangkan untuk data sarana prasarana hanya untuk view. Hak akses ini berwenang untuk melakukan input, update, dan delete data distribusi dan opname. Dan berwenang untuk update data pengadaan, maintenance dan pemusnahan. Sedangkan untuk data sarana prasarana hanya untuk view. Hak akses ini hanya berwenang untuk melakukan print out data dan laporan. Hak akses ini berwenang untuk validasi usulan pengadaan, maintenance dan pemusnahan sarana prasarana serta melakukan print out laporan. 23 Gambar 1. Sitemap aplikasi 24 VII. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM Des kriptorID = DeskriptorIDLahanID = LahanIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDKelompokID = KelompokIDJenisID = JenisIDJenisID = JenisIDGedungID = GedungIDGedungID = GedungIDGedungID = GedungIDGedungID = GedungIDFileID = FileIDRuangID = RuangIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDProdiID = ProdiIDLogin = LoginKampusID = KampusIDKampusID = KampusIDKampusID = KampusIDdosenLogin varchar20Nama varchar50LevelID int10Password varchar10NA enum'Y','N'Homebase varchar50ProdiID varchar20jadwalJadwalID bigint20TahunID varchar10HariID smallint6JamMulai timeJamSelesai timeTglMulai dateTglSelesai dateProdiID varchar20RuangID varchar20NA char10kampusKampusID varchar20Nama varchar50Alamat varchar255Kota varchar50Telepon varchar50Fax varchar50NA char10karyawanLogin varchar20ProdiID varchar20KodeID varchar10Nama varchar50LevelID char10Jabatan varchar50Telephone varchar50Password varchar10Handphone varchar50Email varchar100Alamat char10Kota varchar50Propinsi varchar50Negara varchar50NA char10prodiProdiID varchar20FakultasID varchar20Nama varchar100NA char10ruangRuangID varchar20KampusID varchar20ProdiID varchar20Lantai varchar50RuangKuliah char10Kapasitas char10KapasitasUjian char10KolomUjian char10UntukUSM char10Keterangan char10Nama varchar50NA char10sp_barangBarangID varchar15ProdiID varchar20GedungID varchar15JenisID char10KelompokID varchar15NamaBarang varchar500Type varchar50Merk varchar50NoMesin varchar25NoPolisi varchar25JmlUnit char10HargaPerolehan varchar15Kepemilikan varchar50Kondisi varchar50RuangID varchar10Utilisasi varchar100TglPerolehan dateNoTandaTerima varchar50Tahun char10Status varchar15Distribusi varchar25Keterangan char10sp_cekskorSkorID char10ProdiID varchar20FileID varchar15AspekID varchar15Elemen varchar15SubElemen varchar15Skor varchar15Nama_file varchar100Tahun char10sp_deskriptorDeskriptorID varchar15Elemen varchar15SubElemen varchar15DeskrpsiElemen char10Syarat char10Skor varchar15Harkat varchar15sp_detail_ruangDetailID varchar15GedungID varchar15KelompokID varchar15RuangID varchar10Luas varchar15Kepemilikan varchar50Kondisi varchar50Kategori varchar50Status varchar25sp_file_s6FileID varchar15DeskriptorID varchar15AspekID varchar15SubElemen varchar15DeskripsiFile char10sp_gedungGedungID varchar15KampusID varchar20ProdiID varchar20KelompokID varchar15LahanID varchar15NamaGedung varchar500Luas varchar10JmlLantai varchar10HargaPerolehan varchar15Pemakaian varchar1500Kepemilikan varchar50Kategori varchar50Kondisi varchar50NamaFile varchar50TglPerolehan dateTahun char10Status varchar50Keterangan char10sp_historyspProdiID varchar20KelompokID varchar15HistoryID varchar15SarPrasID varchar15RuangID varchar15NamaSP varchar50JmlUnit varchar5HargaPerolehan varchar15TglPerolehan dateTglPemusnahan dateKeterangan char10Tahun char10sp_jadwalopnameJadwalID varchar15ProdiID varchar20RuangID varchar10NamaJadwal varchar1500NamaPetugas varchar50TglMulai dateTglSelesai dateJamMulai timeJamSelesai timeKeterangan char10Tahun char10sp_jenis_saranaJenisID char10KelompokID varchar15Nama varchar50Keterangan varchar500sp_kelompok_assetKelompokID varchar15Nama varchar500sp_lahanLahanID varchar15KampusID varchar20KelompokID varchar15Nama varchar100TglPerolehan dateLuas char10HargaPerolehan char10Alamat char10DaerahID varchar15PropinsiID varchar15Kepemilikan varchar50KategoriKegiatan varchar50Pemakaian char10VendorID varchar20Tahun char10Nama_file varchar150NA char10Kondisi varchar25Status varchar25Keterangan char10sp_pemusnahanLogin varchar20ProdiID varchar20KelompokID varchar15PemusnahanID varchar15RuangID varchar15SarPrasID varchar15NamaSP varchar100JmlUnit varchar15Luas char10Keterangan char10TglPemusnahan dateTahun char10Status varchar15sp_pengajuan_danaPengajuanID varchar15ProdiID varchar20GedungID varchar15KelompokID varchar15Nama varchar500SarPrasID varchar15NamaKegiatan varchar1000JenisPengajuan varchar50TglPengajuan dateTahun char10RuangID varchar15JmlUnit varchar50Lantai varchar5Luas varchar5Merk varchar100Type varchar50Biaya char10KategoriKegiatan varchar25Kepemilikan varchar25Keterangan char10PersetujuanDekan char10PersetujuanRektor char10Status varchar25sp_pengajuan_distribusiDistribusiID varchar15ProdiID varchar20GedungID varchar15Login varchar25RuangID varchar15NamaSP varchar100JmlUnit char10TglPengajuan dateTahun char10Status varchar25sp_pustakaPustakaID varchar15ProdiID varchar20JenisID char10KelompokID varchar15Judul varchar500Tahun char10Nomor varchar100Penulis varchar100Penerbit varchar50JenisFile varchar100JmlUnit char10JmlCopy varchar10RuangID varchar15Distribusi varchar25Gambar 2. Entity Relationship Diagram 25 VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh programer melalui pengujian alfa dengan metode blackbox testing, dari total item pengujian sebanyak 25, diperoleh hasil pengujian dengan prosentase 88% untuk nilai S Sesuai dan 12% untuk nilai TS Tidak Sesuai. Nilai S Sesuai menyatakan bahwa pengujian yang dilakukan hasilnya sesuai dengan standar pengujian. Sedangkan pada hasil TS Tidak Sesuai ketika dilakukan pengujian terdapat beberapa hasil output yang masih belum sesuai dengan standar pengujian. Hasil dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Sarana dan Prasarana yang terintegrasi dengan SISFOKAMPUS Sistem informasi sarana dan prasarana yang dikembangkan ini memiliki beberapa fitur yaitu  Terintegrasi dengan SISFOKAMPUS sehingga data-data akademik yang terkait dengan sarana dan prasarana dapat langsung diakses dan diolah menurut keperluannya. Data-data tersebut adalah data gedung dan ruang yang terkait dengan penggunaannya dalam kegiatan perkuliahan, data alat-alat laboratorium yang terkait pengguanaannya dalam kegiatan penelitian dan praktikum.  Sistem informasi sarana dan prasarana ini disesuaikan dengan proses pengelolaan sarana dan prasarana secara umum, mulai dari pengusulan pengadaan hingga pemusnahan. Proses pengadaan tidak dibahas dalam penelitian ini.  Standar BAN-PT yang mengatur masalah kinerja sarana dan prasarana juga diadopsi oleh sistem informasi sarana dan prasarana ini sebagai kontrol dan audit internal bagi perguruan tinggi yang menggunakannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses bisnis pengelolaan sarana dan prasarana yang ada dalam suatu perguruan tinggi dapat dilayani oleh sistem informasi sarana dan prasarana ini. SISFOKAMPUS digunakan sebagai dasar bagi pengembangan sistem informasi yang lainnya, hal ini disebabkan oleh SISFOKAMPUS adalah sistem informasi yang melayani berlangsungnya sistem akademik dalam perguruan tinggi. Dari sistem akademik tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai macam kebutuhan sistem informasi, salah satunya adalah masalah sarana dan prasarana. Dalam penelitian ini berhasil dilakukan integrasi antara sistem informasi sarana dan prasarana dengan SISFOKAMPUS Integrasi dilakukan pada bagian database, yaitu dengan mengakses tabel-tabel yang diperlukan untuk pengolahan data sarana dan prasarana dan menambahkan tabel-tabel baru yang belum ada di dalam database SISFOKAMPUS Integrasi antara kedua sistem informasi ini telah berhasil dilakukan. Penerapan standar BAN-PT dalam sistem informasi sarana dan prasarana sebagai aturan dalam penilaian kinerja sarana dan prasarana dan tata cara pelaporannya. Fitur ini sangat berguna untuk mengetahui kinerja sarana dan prasarana dari perguruan tinggi yang menggunakannya. Dari nilai kinerja tersebut kemudian dapat digunakan oleh pengambil keputusan sebagai dasar dalam mengambil keputusan atau kebijakan yang terkait dengan sarana dan prasarana. IX KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan Sistem Informasi Sarana dan Prasarana berbasis web, diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1. Sistem informasi sarana dan prasarana memudahkan pendataan sarana prasarana, serta pencatatan data distribusi, opname, maintenance dan pemusnahan. 2. Sistem informasi sarana dan prasarana terintegrasi dengan SisfoKampus melalui penggunaan data yang diambil dari beberapa tabel pada SisfoKampus 3. Sistem informasi sarana dan prasarana dapat menghasilkan laporan tahunan dan laporan sesuai prodi serta menampilkan skor standar dan disertai cetak laporan. Hasil pengujian alfa dengan metode blackbox testing pada sistem informasi sarana dan prasarana yang telah dibuat menyatakan 88% sesuai standar pengujian dan hasil 12% tidak sesuai. X. DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT. 2011. Buku III Borang AIPT. BAN-PT Jakarta. [2] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT. 2011. Buku VI Matriks Penilaian Akreditasi Program Studi Sarjana. BAN-PT Jakarta. [3] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT. 2008. Buku VI Matriks Penilaian Akreditasi Program Studi Sarjana. BAN-PT Jakarta. [4] Bin Ladjamudin, Al bahra. 2005. Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Yogyakarta Graha Ilmu. [5] Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. 26 [6] Jogiyanto, HM, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”. Yogyakarta Andi. [7] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia. Jakarta. [8] Presman, Roger S. 1997. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis. Yogyakarta Buku Satu, Andi Offset. [9] Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem Edisi 1. Surabaya STIKOM. [10] Sidharta, Lani, 1995. Pengantar Sistem Informasi Bisnis. Jakarta PT. Elex Media Komputindo. [11] Suhairi. 2010. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Studi Kasus Pada Jakarta Universitas Gunadarma. [12] Susilo, Franstia Wira Sukma. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Perusahaan Studi Kasus Stikom Surabaya. diakses pada tanggal 19 Februari 2014 1825. [13] Syahril. 2005. Manajemen Sarana dan Prasarana. Padang UNP PRESS. [14] Yaqin, 2013. Analisis Pieces. 10/16/analisis-pieces/ diakses pada tanggal 20 Januari 2014 1523. ... Pada sistem berjalan proses yang dilakukan masih menggunakan cara manual seperti penyimpanan data asset sarana prasarana, pengelolaan dan pelaporan sarana ke LPP sehingga sering terjadi penanganan yang lambat terhadap fasilitas sarana dan prasarana yang rusak [8]. Oleh karena itu kami merancang sebuah sistem pengelolaan sarana dan prasarana sekolah [9] [10]. Adapun rancangan yang telah dibuat sebagai berikut. ...Muh Syafwan AnnasHarlinda HarlindaSyahrul Mubarak AbdullahSalah satu aspek penting yang dibutuhkan dalam pengelolaan bidang pendidikan adalah sarana dan prasarana pendidikan. Sarana dan prasarana sekolah mutlak dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar. Agar semua sarana dan prasarana pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan tata kelola yang baik pula. Sistem ini berbasis android sehingga user dapat mengaksesnya melalui smartphone android dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan jaringan internet serta dirancang agar user friendly. Aplikasi ini digunakan untuk memberikan data sarana dan prasarana secara terkini yang bertujuan untuk mempermudah akses informasi data sarana prasarana di Sekolah LPP UMI Makassar. Penelitian ini dilakukan di Sekolah LPP UMI Makassar, dengan tujuan membantu mengembangkan sistem informasi pendataan sarana dan prasarana yang sedang berjalan agar dapat terdokumentasi dengan Sistem Basis Data dan ImplementasinyaBin LadjamudinAl BahraBin Ladjamudin, Al bahra. 2005. Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Yogyakarta Graha Besar Bahasa IndonesiaNasional Departemen PendidikanDepartemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Perangkat Lunak Pendekatan PraktisRoger S PresmanPresman, Roger S. 1997. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis. Yogyakarta Buku Satu, Andi dan Implementasi Sistem Edisi 1Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem Edisi 1. Surabaya Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Perusahaan Studi Kasus Stikom Surabaya hp?Franstia Wira SusiloSukmaSusilo, Franstia Wira Sukma. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Perusahaan Studi Kasus Stikom Surabaya. hp?article=120071&val=5494 diakses pada tanggal 19 Februari 2014 1825.Manajemen Sarana dan PrasaranaSyahrilSyahril. 2005. Manajemen Sarana dan Prasarana. Padang UNP Pieces. YaqinYaqin, 2013. Analisis Pieces. 10/16/analisis-pieces/ diakses pada tanggal 20 Januari 2014 1523.Testing dan Implementasi Sistem Edisi 1. Surabaya STIKOMRomeoRomeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem Edisi 1. Surabaya STIKOM.
\n sistem pengadaan sarana dan prasarana
Pengadaansemua sarana dan prasarana kantor memerlukan biaya tinggi, termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan kegiatan inventarisasi. Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki.

Strategi Pengadaan Sarana dan Prasarana PendidikanAda beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana danprasarana pendidikan persekolahan. Beberapa alternatif caraPengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan tersebutadalah melalui1pembelian, yakni dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;2membuat sendiri, yaitu barang yang dapat dihasilkan oleh sekolah;3penerimaan hibah atau bantuan, yakni penerimaan dari pihaklain yang harus dilakukan dengan berita acara serah terima; 4penyewaan, yaitu barang yang disewakan dari pihak lain untukkepentingan pendidikan berdasarkan perjanjian sewa menyewa; 5pinjaman, yakni barang yang dipinjam dari pihak lain untukkepentingan pendidikan berdasarkan perjanjian pinjammeminjam; dan 6 guna susun kanibalisme, yakni suatu usahapengadaan barang dengan cara memanfaatkan beberapa barangyang sudah terpakai menjadi barang yang berguna/ 200389-90 menyatakan bahwa ada beberapa carayang dapat ditempuh sekolah untuk mendapatkan perlengkapanyang dibutuhkan sekolah, yaitu 1 pengadaan perlengkapandengan cara membeli, baik secara langsung di pabrik atau di took,maupun melalui pemesanan terlebih dahulu; 2 pengadaanperlengkapan dengan cara mendapatkan hibah atau memintasumbangan kepada orang tua siswa atau lembaga-lembaga socialtertentu yang tidak mengikat; 3 pengadaan perlengkapan dengancara tukar menukar barang lebih yang dimiliki sekolah denganbarang yang belum dimiliki sekolah; dan 4 pengadaanperlengkapan dengan cara meminjam atau menyewa. Jika sekolahdalam pengadaan barang ada kerja sama dengan perusahaan, makasekolah harus memastikan barang-barang yang ditawarkan kepadasekolah benar-benar sesuai dengan spesifikasi kebutuhan beberapa alternatif tata cara dalam pengadaan sarana danprasarana pendidikan di sekolah. Beberapa alternative tata carapengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah 1pembelian; 2 pembuatan atau produksi sendiri; 3 penerimaanhibah atau bantuan; 4 penyewaan; 5 pinjaman; 6 pendaurulangan; 7 penukaran; dan 8 perbaikan atau tata cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikantersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah sertaanggaran yang dimiliki sekolah. Perencanaan pengadaan barangmenjadi faktor penting dalam hal sekolah mendapatkan barangyang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Berikut ini akan diuraikanbeberapa alternative tata cara pengadaan sarana dan prasaranasekolah

SaranaPrasarana. Sistem ini diharapkan mampu meminimalkan permasalahan-permasalahan yang ada dan mampu menjadi sistem yang dapat mendokumentasikan dan menginformasikan secara cepat dan akurat jumlah sarana dan prasarana sekolah serta dapat juga meningkatkan kinerja staff sapras dalam proses pendataan sarana dan prasarana sekolah.
masyarakat, dari bersifat agraris menjadi industri, maka ke depan diperlukan pengolahan perikanan, yang bisa mendekatkan produk perikanan ke konsumen atau pasar, menjadi lebih besar dan menentukan. Produk perikanan tangkap dan akuakultur akan lebih banyak diolah terlebih dahulu sebelum sampai ke pasar atau konsumen. Bentuk makanan yang sudah popular sperti nugget, burger, sosis, dan bakso semakin banyak yang berbahan baku ikan. Usaha pengolahan perikanan akan menjadi penghela kuat usaha perikanan tangkap dan akuakultur sehingga ikut memperbesar peluang keberlanjutan usaha. Subsistem pemasaran merupakan hasil akhir dari agribisnis perikanan, yang menjadi penghela untuk seluruh subsistem lainnya dalam sistem agribisnis. Pemasaran menjadi pengatur kecepatan driver pergerakan barang dan jasa dalam mata rantai agribisnis perikanan. Ketika laju pemasaran permintaan meningkat maka subsistem yang berada di bawahnya akan menyesuaikan kecepatan pengadaan produk agar bisa memenuhi laju pemasaran tersebut sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan. Sebaliknya, bila laju pemasaran melemah maka subsistem lainnya akan menyesuaikan lajunya dengan pemasaran. 4. Subsistem Pendukung Subsistem pendukung Supporting System yaitu lembaga atau individu yang menyediakan jasa bagi terlaksananya kegiatan ekonomi ketiga subsistem sebelumnya, lembaga permodalan, lembaga penelitian, lembaga penyuluhan dan lembaga pengembangan sumberdaya manusia. Subsistem ini berfungsi untuk memperlancar pelaksanaan pengembangan agribisnis perikanan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Menurut Said dan Intan 2001, keberadaan kelembagaan dan pendukung pengembangan agribisinis sangat penting untuk menciptakan agribisnis yang tangguh dan kompetitif. Lembaga-lembaga pendukung tersebut sangat menentukan dalam upaya menjamin terciptanya integrasi agribisnis dalam mewujudkan pengembangan agribisnis. Beberapa pengembangan agribisnis adalah a. Pemerintah Pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan usaha agribisnis yang kondusif dan mampu mendukung perkembangan agribisnis yang tangguh. Lembaga pemerintah, mulai dari tingkat pusat sampai daerah, memiliki wewenang regulasi dalam menciptakan lingkungan agribisnis yang kompetitif dan adil. Regulasi pemerintah tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok di bawah ini. 1 Regulasi untuk menjamin terciptanya lingkungan bisnis yang kompetitif dan mencegah monopoli dan kartel. 2 Regulasi untuk mengontrol kondisi-kondisi monopoli yang diizinkan, seperti Badan Usaha Milik Daerah yang mengelola usaha public utility. 3 Regulasi untuk fasilitas perdagangan. 4 Regulasi dalam penyediaan pelayanan publik, terutama untuk fasilitas layanan yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan agribisnis. 5 Regulasi untuk proteksi, baik proteksi terhadap konsumen maupun produsen. 6 Regulasi yang terkait langsung dengan harga komoditas agribisnis, input-input agribisnis, dan peralatan-peralatan agribisnis. 7 Regulasi terhadap peningkatan ekonomi dan kemajuan sosial. 8 Regulasi terhadap sistem pembiayaan agribisnis. 9 Regulasi terhadap sistem penanggungan resiko agribisnis. b. Lembaga Pembiayaan Lembaga pembiayaan agribisnis memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan usaha agribisnis, terutama dalam penyediaan modal investasi dan modal kerja, mulai dari sektor hulu sampai hilir. c. Lembaga Pemasaran dan Distribusi Peranan lembaga pemasaran dan distribusi menjadi ujung tombak keberhasilan pengembangan agribisnis, karena fungsinya
PengadaanMeubelair Mess Pora Pora (2,0 M),Pembangunan sarana prasarana Air Bersih Desa Siman, Kec. Kepung, Kab. Kediri (750,0 Jt) Pengadaan Jasa Event Organizer Focus Group Discussion SKK Migas dan KKKS bersama Komisi VII DPR RI Tahun 2022 (1,0 M) PENGADAAN KAPORLAP DIKTUKPA SINGKAT (2,0 M) Pengadaan dan Pemasangan LPJU (PR) (405,0 Jt) Padaumumnya sistem informasi sarana dan prasarana menangani pengolahan data sarana dan prasarana meliputi proses pengadaan, pendistribusian, perbaikan hingga pemusnahan sarana dan prasarana. Proses awal yaitu pengajuan usulan pengadaan sarana dan prasarana, kemudian pemeriksaan dan penyimpanan barang yang telah diterima dari hasil pengadaan Barbe.
  • rwjr88e2kb.pages.dev/401
  • rwjr88e2kb.pages.dev/19
  • rwjr88e2kb.pages.dev/497
  • rwjr88e2kb.pages.dev/72
  • rwjr88e2kb.pages.dev/384
  • rwjr88e2kb.pages.dev/302
  • rwjr88e2kb.pages.dev/231
  • rwjr88e2kb.pages.dev/359
  • sistem pengadaan sarana dan prasarana